Anak
merupakan titipan (amanah) dari Allah SWT,dan setiap anak yang lahir ke muka
bumi dalam keadaan suci (fitrah)sebagaimana sabda Nab SAW,”Setiap anak yang
dilahirkan itu telah membawa ftrah (percaya kepada Allah SWT).Kedua orang
tuanyalah yang menjadikan anak tersebut Yahdi,Nasrani atau Majusi.Hadist ini
menyatakan bahwa orang tua merupakan pemeran utama dalam mendidik anak-anaknya.
Ketika
anak baru lahir,seorang ayah disunahkan untuk menyuarakan adzan ditelinga
kanannya dan iqomat ditelinga kirinya.Ini berarti membuka kehidupan anak dengan
kalimat tauhid.Kemudian mengajarkan Al Qur’an sesuai dengan perkembangan
usianya.Diawali dengan hanya disenandungkan,diajak melafazkan setelah bisa
bicara dan mulai diajak
mengingat/menghafalkanya.
Anggapan
bahwa pendidikan dimulai setelah usia sekolah dasar (7 tahun)ternyata tidak
benar.Bahkan pendidikan yang dimulai pada usia Taman Kanak-kanak (4-6 tahun)
pun sebenarnya sudah terlambat. Menurut hasil penelitian di bidang Neurologi
(Obsorn,White dan Bloom) pada usia 4 tahun pertama separuh kapasitas kecerdasan
manusia sudah terbentuk,artinya kalau pada usia tersebut otak anak tidak
mendapatkan rangsangan yang maksimal maka potensi otak anak tidak akan
berkembang secara optimal.Secara keseluruhan sampai usia 8 tahun 80% kapasitas kecerdasan manusia sudah
terbentuk,artinya kapasitas kecerdasan anak hanya bertambah 30 % setelah usia 4
tahun hingga mencapai usia 8 tahun.Selanjutnya kapasitas kecerdasan anak
tersebut akan mencapai 100% setelah berusia sekitar 18 tahun.
Pendidikan
yang salah pada masa dini akan berdampak negatif terhadap perkembangan anak di
masa depan.Riset di bidang Neurologi juga membuktikan bahwa kecerdasan seorang
anak bergantung kepada jumlah sel dalam otak dan jumlah simpul syaraf otak
.Stimulasi sejak dini akan sangat berpengaruh terhadap prosese penguatan sel
dan simpul syaraf otak tersebut.
Pendidikan
berbasis keluarga merupakan jalan
pertama yang harus ditempuh sebuah keluarga dalam mengembangkan potensi
kecerdasaaan anak,karena keluarga merupakan hal pertama yang dikenal seorang
anak.Betapa banyak waktu yang bisa digunakan untuk mendidik anak dirumah mulai
dari pendidikan agama,sosial hingga teknologi yang tentunya dapat dengan mudah
kita menyaringnya mana yang baik dan mana yang buruk.
Pendidikan
berbasis keluarga dilaksanakan dengan susana penuh perhatian dan kasih
sayang.Anak harus diberikan kesempatan untuk belajar secara optimal ,kapan saja
dan dimana saja dengan memberikan kesempatan anak untuk mendengar,melihat dan
menyentuh benda yang ada disekelilingnya. Konsep bermain sambil belajar
merupakan salah satu jalan untuk mengembangkan potensi anak.Bermain merupakan
dunia anak,dimana pun dalam kondisi apapun anak akan berusaha mencari sesuatu
untuk dimainkan.Ketika bermain anak merasakan kebebasan dan spontanitas
sehingga ia dapat terbuka,imajinatf,kreatif dan ekpresif.
Alangkah
bahagianya jika kita melihat anak kita begitu cerdas,ceria,sehat jasmani maupun
rohaninya.Tentunya kita juga berdoa semoga dimasa depannya ia akan berhasil
dalam segala urusan dunia maupun akhiratnya.Seyogyanya kita sebagai orang tua
harus dapat mengoptimalkan pertumbuhan buah hati kita.Semoga Allah mengabulkan
dan membimbing kita semua sebagai orang tua.Amin.
No comments:
Post a Comment