Pages

Tuesday, March 20, 2012

SIAP menerima bantuan

KEPADA PARA DONATUR

KAMI MI BUDIASIH MEMBUTUHKAN NB / LAPTOP, SECONHAND ATAUPUN GRES

SUMBANGAN DI BERIKAN LANGSUNG KE SEKOLAH ATAU KE STAND AWUG RAFLESIA ALUN ALUN CIAMIS,

Friday, March 9, 2012

usaha keluarga

STAN awug Taman raflesia cms
BUKA minggu pagi
Kadang sore hari
A W U G
Asal
Wawuh
Urusan
Gampang
owner na AWUG Raflesia CMS he..........
Ieumah ......
Gurandil  jeung Putu Mayang
rerencangan na Awug........

Tuesday, March 6, 2012

<a href="http://indonesia-blogger.com"><img src="http://www.indonesia-blogger.com/img/indonesia-blogger.jpg" border="1"/></a>

Friday, March 2, 2012

si kecil menyanyi


Anak Usia Dini dan Pendidikan Berbasis Keluarga

Anak merupakan titipan (amanah) dari Allah SWT,dan setiap anak yang lahir ke muka bumi dalam keadaan suci (fitrah)sebagaimana sabda Nab SAW,”Setiap anak yang dilahirkan itu telah membawa ftrah (percaya kepada Allah SWT).Kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut Yahdi,Nasrani atau Majusi.Hadist ini menyatakan bahwa orang tua merupakan pemeran utama dalam mendidik anak-anaknya.
Ketika anak baru lahir,seorang ayah disunahkan untuk menyuarakan adzan ditelinga kanannya dan iqomat ditelinga kirinya.Ini berarti membuka kehidupan anak dengan kalimat tauhid.Kemudian mengajarkan Al Qur’an sesuai dengan perkembangan usianya.Diawali dengan hanya disenandungkan,diajak melafazkan setelah bisa bicara  dan mulai diajak mengingat/menghafalkanya.
Anggapan bahwa pendidikan dimulai setelah usia sekolah dasar (7 tahun)ternyata tidak benar.Bahkan pendidikan yang dimulai pada usia Taman Kanak-kanak (4-6 tahun) pun sebenarnya sudah terlambat. Menurut hasil penelitian di bidang Neurologi (Obsorn,White dan Bloom) pada usia 4 tahun pertama separuh kapasitas kecerdasan manusia sudah terbentuk,artinya kalau pada usia tersebut otak anak tidak mendapatkan rangsangan yang maksimal maka potensi otak anak tidak akan berkembang secara optimal.Secara keseluruhan sampai usia 8 tahun 80%  kapasitas kecerdasan manusia sudah terbentuk,artinya kapasitas kecerdasan anak hanya bertambah 30 % setelah usia 4 tahun hingga mencapai usia 8 tahun.Selanjutnya kapasitas kecerdasan anak tersebut akan mencapai 100% setelah berusia sekitar 18 tahun.
Pendidikan yang salah pada masa dini akan berdampak negatif terhadap perkembangan anak di masa depan.Riset di bidang Neurologi juga membuktikan bahwa kecerdasan seorang anak bergantung kepada jumlah sel dalam otak dan jumlah simpul syaraf otak .Stimulasi sejak dini akan sangat berpengaruh terhadap prosese penguatan sel dan simpul syaraf otak tersebut.
Pendidikan berbasis keluarga  merupakan jalan pertama yang harus ditempuh sebuah keluarga dalam mengembangkan potensi kecerdasaaan anak,karena keluarga merupakan hal pertama yang dikenal seorang anak.Betapa banyak waktu yang bisa digunakan untuk mendidik anak dirumah mulai dari pendidikan agama,sosial hingga teknologi yang tentunya dapat dengan mudah kita menyaringnya mana yang baik dan mana yang buruk.
Pendidikan berbasis keluarga dilaksanakan dengan susana penuh perhatian dan kasih sayang.Anak harus diberikan kesempatan untuk belajar secara optimal ,kapan saja dan dimana saja dengan memberikan kesempatan anak untuk mendengar,melihat dan menyentuh benda yang ada disekelilingnya. Konsep bermain sambil belajar merupakan salah satu jalan untuk mengembangkan potensi anak.Bermain merupakan dunia anak,dimana pun dalam kondisi apapun anak akan berusaha mencari sesuatu untuk dimainkan.Ketika bermain anak merasakan kebebasan dan spontanitas sehingga ia dapat terbuka,imajinatf,kreatif dan ekpresif.
Alangkah bahagianya jika kita melihat anak kita begitu cerdas,ceria,sehat jasmani maupun rohaninya.Tentunya kita juga berdoa semoga dimasa depannya ia akan berhasil dalam segala urusan dunia maupun akhiratnya.Seyogyanya kita sebagai orang tua harus dapat mengoptimalkan pertumbuhan buah hati kita.Semoga Allah mengabulkan dan membimbing kita semua sebagai orang tua.Amin.

motivasi hijrah


Tahun baru Islam 1433 sudah di ambang mata, dan selalu tidak dirayakan dengan pesta kembang api dan hura- hura, dan memang itu tidak perlu,yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana hal itu bisa terjadi dan hikmah apa yang dapat bisa kita petik, karena Allah  menghendaki hal itu pasti ada hikmahnya. Saya mencoba untuk mengungkapkan sekelumit titik awal sejarah yang mudah mudahan menjadi motivasi awal untuk mengubah pola pandang  terhadap diri sendiri ataupun dunia sekitar.
 kaum quraisy melihat islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Semakin berkembang , pada awal Muharam mereka menggantungkan plakat pemboikottan di atas ka’bah terhadap Bani Hasyim ,bani thalib dan pengikut pengikutnya.selama 13 tahun di Mekah dakwah islam dianggap oleh kaum kaum kafir Quraisy  sebagai ancaman dan bom waktu yang setiap waktu dapat meledak.Inilah motivasi pertama hijrah Rosul dan pengikut – pengikutnya.kondisi umat islam di Mekah sudah tidak memungkinkan untuk berlarut larut dalam kepedihan dan rintihan.
Oleh karena itu Allah memerintahkan Nabi untuk hijrah bersama pengikutnya. Lingkungan yang tidak kondusif menuntut manusia untuk berfikir mencari jalan terbaik untuk mengubah nasib hidupnya.
Kaum muslimin menyadari bahwa kesabaran yang telah mereka lakukan selama bertahun tahun mesti diubah dengan perubahan makna sabar pasif kepada sabar aktif. Motivasi ini didasarkan firman Allah yang terdapat dalam surat Ar-Ra’du ayat 11,artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga kaum itu sendiri yang merubahnya.”
Jadi tidak ada jalan terbaik bagi kaum muslimin Mekah saat itu kecuali hijrah. Merubah keadaan yang Inkondusuf kepada yang kondusif.
Motivasi hijrah yang dikandung pada bulan Muharam mengajak kepada kita semua untuk merenung dan menelaah berbagai lingkup kehidupan,baik dalam berkeluarga maupun bernegara.
Yang perlu direnungkan pada tahun baru ini adalah sikap dan keinginan untuk berbuat lebih baik dari hari- hari kemarin. Banyak hadits sebagai motivator bagi kita untuk berubah diantaranya hadits nabi  yang diriwatkan oleh Hakim dan ibnu  mubarok,yag artinya “ jagalah yang lima sebelum datang yang lima :masa mudamu sebelum datang masa tuamu,masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu,masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, masa sempatmu seebelum datang masa sempitmu, dan masa hidupmu sebelum datang mautmu. “
Penutup, mari kita pahami dan renungkan ayat  11 surat ar-Ra’du dan hadits Nabi diatas sebagi kata kata motivasi untuk kita  bisa keluar dari kesulitan kesulitan khususnya yang menimpa keluarga kita, dengan hijrah, InsyaAllah pasti ada jalan keluar. MENYESALAH  HARI INI KARENA MENYESAL HARI ESOK TIADA GUNA

Menjaga pendidikan anak

MENJAGA PENDIDIKAN ANAK- ANAK

Ahli - ahli pendidikan telah sepakat, bahwa pengajaran dan pendidikan adalah dua jalan yang menjadi satu, wasilah ( jalan) yang paling utama bagi kemajuan bangsa, mencapai kedudukan yang paling mulia di dalam dunia. lantaran pengajaran dan pendidikan, tercapailah cita- cita yang tinggi. Sebab tiap- tiap bangsa mestilah mempunyai cita- cita yang tinggi.

Di dalam agama islam sudah ada aturan mendidik anak-anak di dalam agama, usia 7 tahun anak itu sudah mulai disuruh shalat daan kalau usianya sudah mencapai 10 tahun belum juga shalat, masih malas –malas mengerjakannya maka boleh untuk di pukul sebagai peringatan.

Kepandaian orang tua dalam mendidik anak adalah menjadi penolong guru. Dan sebaliknya, jika hanya dilepas “unggaskan” saja oleh ayah bundanya, diserahkan saja kepada guru,tidak peduli dan bersikap masa bodoh, maka janganlah berharap banyak mereka akan berhasil.

Berkata hukama:

“hendaklah adab sopan anak - anak itu dibentuk sejak dari kecilnya, karean ketika masih kecilnya masih mudah membentuk dan mngasuhnya. belum dirusak oleh adat kebiasaan yang sukar meninggalkan. Tiap - tiap manusia, apabila telah terbiasa mengerjakan dan mentabiaatkan suatu pekerti sejak kacilnya - yang baik atau yang buruk sukarlah membelokannya kepada yang lain, apabila dia telah besar. padahal masa jadi anak – anak itu hanya sebatar.”

Berkata al hakim Al-mustashimi tentang cara mndidik anak- anak:

“jangan biarkan dia banyak tidur. Ajar dia lekas bangun. Karena banyak tidur menyebabkan dia pemalas, lamban , berat tegak, layu otaknya dan mati hatinya, sekehendaknya jangan dibiasakan dia tidur di kasur tebal, biar di tikar tipis, supaya dia biasa ringan, jangan penyenang, jaga supaya dia jangan pendusta, hendaklah dia berkata benar, walaupun atas suatu kesalahan yang telah diperbuatnya, supaya dia terbiasa sejak kecilnya menanggung jawab kesalahannya. ajar dia pendiam dan berkata hanya di tempatnya. larang dia mengatakan perkataan yang keji dan kotor. Ajar dia mengatakan yang manis- manis dan yang lemah lembut dan teratur keluarnya, serta berkhidmat kapada gurunya dan orang yang lebih tua usianya, ajar membiasakan taat kapada kedua orang tuanya, hormat dan cinta. ajar dia menahan hatinya apabila bertemu dengan yang enak dan lezat, jangan lahap”

Berkata seorang pendidik :

“ heran saya memikirkan guru- guru yang terlalu bangga dan banyak memompakan ceritera-ceritera perang kepada muridnya, hikayat orang orang berani dan cara pembalasan dendam. Padahal tidak diajarkannya pokok- pokok cinta kasih kepada sesama manusia dan hasil yang diperdapat lantaran cinta kasih itu . padahal tidak seorang juga yang saggup hidup di dunia seorang diri”

Seorang budiman berkata :

“meskipun kaya rayanya atau tinggi pangkatnya, hendaklah seorang ayah mendidik anak – ananya percaya kepada dirinya sendiri, merdeka fahamnya, sehingga jika dia hendak tegak, janganlah lagi memberatkan orang tuanya. Karena hidup itu tidaklah akan berdiri kalau tidak dengan gerak, usaha, kerja dan takdir, dan baik kelakuan. Supaya tercapailah ilmu, rezeki, kesenangan fikiran dan kemuliaan. Karena zaman yang akan datang adalah tujuan hidup. Kalau tumbuh pendirian demikian di dalam jiwa dengan suburnya, maka anak – anak itu akan berani hidup. Sebab berani hidup lebih mulia dari pada berani mati. Jangan sampai anak itu menyerah pada orang lain, pantang menumpang – numpang. Tidak dia mengenal malas dan lembek, mukanya senantiasa jernih, walaupun payah dan letih, dan hendaklah ayahnya meyuruh anaknya mempelajari banyak bahasa, karena seorang `arif berkata:

“Satu macam lidah mengetahui bahasa, satu kemanusiaan bertambah. orang yang tahu dua bahasa samalah artinya dengan mempunyai dua diri. Apalgi zaman sekarang, dunia telah kecil karena cepatnya perhubungan dan sudah banyak pergaulan diantara bangsa – bangsa”

Wallahu a`lam bisshawab